Sabtu, 21 November 2009

Cowok km Ngajakin "Begituan"?


Memang susah rasanya, pada saat kita sudah menemukan orang yang menurut kita sangat cocok, ternyata masih ada hal-hal yang sulit untuk kita terima apalagi hal-hal tersebut sifatnya sangat prinsip. Sebenarnya semua bergantung dari komitmen dan kesepakatan awal sekali waktu kalian berdua memutuskan untuk berpacaran. Seperti misalnya kesepakatan bersama untuk memutuskan tentang sejauh mana pacaran kalian dapat dilakukan. Apa hanya sebatas ciuman saja atau yang lainnya. Hal ini tentu saja berguna untuk hubungan kalian selanjutnya.

Nah, mungkin yang belum kalian lakukan berdua adalah membuat kesepakatan untuk hal-hal yang berkaitan dengan perilaku seksual. Karena hal ini sudah terjadi dan kamu menyesalinya, maka sebelum benar-benar terlanjur jauh, dalam artian sampai melakukan hubungan seksual (intercourse) harus ada beberapa hal yang kamu lakukan dengan cowok kamu. Misalnya dengan mencoba memulai untuk membuat kesepakatan bersama berkaitan dengan sejauh mana perilaku seksual yang disepakati, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan, dalam hal ini karena keputusan yang diambil adalah kesepakatan bersama. Tentu saja hal ini harus memperhatikan risiko dan akibat-akibat yang akan ditanggung akibat melakukan hubungan seksual sebelum menikah,

apabila cowok kamu tidak juga mau mengerti dengan keinginan kamu untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, maka-kamu harus tegas dalam hal ini. Kamu bisa katakan bahwa melakukan hubungan seksual sebelum menikah adalah bukan hal yang bertanggung jawab berkaitan dengan akibat yang akan ditanggung nantinya. Selain itu, yang perlu juga kamu tahu bahwa bukti cinta adalah bukan dengan melakukan hubungan seksual. Justru apabila hubungan kalian didasari oleh cinta tentu saja kalian berdua akan saling menjaga satu sama lain agar tidak ada yang harus menanggung akibat yang akan berpengaruh pada masa depan kalian berdua.

Kalau tetap memaksa……? Apa boleh buat, kamu harus bertindak tegas. Karena bila kamu menuruti dan melakukan apa maunya berarti kamu akan mengorbankan masa depan kamu, sebaliknya apabila kamu berani mengatakan tidak dan menolak kemaunnya, resikonya bisa saja kalian putus. Tetapi paling tidak kamu sudah menjaga agar masa depan kamu tetap cerah, toh masih banyak cowok yang akan lewat….

KASUS HIV/AIDS DI INDONESIA MENINGKAT TAJAM

Kasus HIV/AIDS di Indonesia kian mengerikan, seiring dengan jumlahnya yang terus meningkat tajam setiap tahun. Hingga periode September 2009, jumlah kadus AIDS yang dilaporkan mencapai 18.442 kasus.
“Kasus HIV/AIDS di Indonesia bagaikan gunung es. Yang terlihat hanya 10 persen dari jumlah kasus yang sebenarnya,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Nafsiah Mboi, di Jakarta, Kamis (12/11)
KPAN memprediksi jumlah kasus HIV/AIDS sebenarnya mencapai 298.000 kasus. Padahal jumlah yang dilaporkan, untuk penderita AIDS hanya 18.442 dan kasus HIV berjumlah 28.260 kasus. Sehingga total penderita HIV/AIDS hanya mencapai 46.702 kasus.
Data KPA N menunjukkan, tahun 1987 jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia masih 5 kasus. Dan hanya dalam tempo 10 tahun, bertambah menjadi 44 kasus. Tetapi sejak 2007, kasus AIDS tiba-tiba melonjak menjadi 2.947 dan periode Juni 2009, meningkat hingga delapan kali lipat menjadi 17.699 kasus.
Nafsiah mengatakan, kematian akibat AIDS hingga Maret 2009 mencapai 3.492 orang. Diestimasikan pada tahun 2014 akan terdapat 501.400 kasus HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS ini sudah terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Penderita ditemukan terbanyak pada usia 15-29 tahun. “Padahal, pengurangan kasus HIV/AIDS merupakan salah satu target Millenium Development Goals (MDG’s),” katanya.
Nafsiah menegaskan, kencangnya peningkatan kasus HIV/AIDS sebagian besar diakibatkan penularan melalui hubungan seksual, selain juga melalui suntikan, transfusi dan sebagian kecil tertular karena kehamilan dan melalui pajanan saat bekerja. Pajanan adalah persitiwa yang menimbulkan risiko penularan.
Pajanan ada tigamacam, yaitu pajanan di tempat kerja, yang biasanya menimpa petugas perawatan kesehatan. “Peristiwa ini biasanya kecelakaan akibat tertusuk jarum suntik bekas pakai secara tidak sengaja pada petugas. Pajanan juga dapat terjadi dengan pisau bedah, atau jika darah atau cairan lain pasien terkena luka terbuka, atau mulut, hidung atau mata petugas atau orang lain,” ujar Nafsiah.
Kedua, pajanan akibat hubungan seks berisiko, misalnya bila kondom pecah atau lepas saat seorang ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) berhunungan seks dengan pasangan HIV-negatif. Terakhir pajanan akibat perkosaan di mana pemerkosanya hampir pasti tidak memakai kondom. Tambahannya, jika hubungan seks terjadi secara paksa yang disertai kekerasan, risikonya lebih tinggi.
Oleh karena itu Nafsiah menekankan, penularan melalui hubungan seks berisiko harus dicegah. Seks berisiko bisa menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan dan memicu penularan HIV/AIDS. “Penggunaan kondom harus dilakukan untuk mencegah seks berisiko. Ini untuk melindungi diri sendiri, pasangan dan anak,” kata Nafsiah menegaskan

SELEPAS USIA 50, ANDA MAU HIDUP 50 TAHUN LAGI?


Anda ingin hidup 100 tahun lagi? Bisa jadi hajat itu terpenuhi kalau Anda memiliki standar hidup berkualitas tinggi. Tapi bagaimana dengan kemampuan tubuh Anda sendiri? Tubuh akan “terkorosi” selepas umur 50 tahun. Apa gunanya usia satu abad dengan tubuh yang sudah tidak fit?
Tim ilmuwan teknik biologi dan medis di Leeds University, Inggris, sedang mencari solusi inovatifnya. Konon mereka menanam modal sampai 50 juta pound sterling (sekitar Rp 750 miliar) dalam sebuah proyek bertitel : “(tetap) aktif 50 tahun lagi selepas usia 50).
Mereka menyiapkan teknik yang memungkinkan jaringan atau organ donor ditumbuhkan sendiri dalam tubuh para pensiunan. Donor jaringan atau organ yang diambilkan dari bagian tubuh yang lain tentu tidak akan mengalami penolakan ketimbang donot diambil dari tubuh orang lain.
Tanpa efek penolakan, jaringan atau organ donor itu akan lebih tahan lama. Tulang pinggul, misalnya, bisa dibuat awet seumur hidup daripada sekadar 20 tanun berdasarkan ekspetasi maksimum pemakaian pinggul buatan saat ini.
Profesor John Fisher, anggota tim, menyatakan, kombinasi sendi dari logam campuran kobait dan krom dengan bola atau “kepala” dari keramik membuat pinggul bisa berusia sampai 100 juta langkah kaki. “Langkah sebanyak itu cukup untuk mengantar seseorang yang sudah berusia 50 tahun ke perayaan ulang tahunnya yang ke-100,” katanya.
Tulang pinggul, tempurung lutut dan jantung adalah tiga prioritas awal Fisher dan koleganya dalam tim itu. Bertolak dari organ atau jaringan di tiga bagian tubuh tersebut, mereka berharap bisa meng-upgrade banyak anggota tubuh lainnya yang biasa aus dimakan waktu.
Sejauh ini mereka berhasil membuat jantung hewan dan 40 pasien di Brasil berdetak dengan teknik tersebut. Profesor Christina Doyle dari Xeno Medical, perusahaan peralatan medis yang terlibat dalam tim, menyatakan butuh 30 sampai 50 tahun untuk dapat menyediakan seluruh jaringan atau organ donor yang orisinil dari tubuh sendiri. Alasannya, setiap produk harus didesain dan diuji satu persatu.

Rabu, 18 November 2009

9 Mitos Malam Pertama


Malam pertama bagi pasangan suami istri adalah malam yang mendebarkan. Apalagi jika pernikahan melalui perjodohan dan tidak melalui tahap berpacaran. Beberapa pasangan muda mengaku canggung dan malu di malam pertama mereka.

Tetapi bagi pasangan lain, mengaku sulit bermesraan di malam pertama karena kelelahan setelah melalui proses pernikahan. Beberapa pasangan mengaku langsung tertidur tanpa bermesraan layaknya suami istri di malam pertama.

Dibawah ini, adalah beberapa mitos malam pertama yang banyak beredar di masyarakat:

Mitos 1 : Selalu menyakitkan.
Anggapan ini salah. Berhubungan seks pertama kali tidak selalu menyakitkan. Kekhawatiran banyak wanita di malam pertama adalah kuatir vagina mereka tidak bisa menampung penis yang ber kuran besar ketika ereksi.

Rasa sakit ketika berhubungan biasanya terjadi karena secara seksual si wanita belum siap dan vagina masih terlalu kencang untuk menerima penetrasi. Solusi terbaik adalah dengan melakukan foreplay terlebih dahulu agar wanita menjadi rileks dan teransang sehingga vagina menjadi lebih bisa menerima penetrasi.

2. Mitos: Penentu Keberhasilan.
Malam Pertama dianggap sebagai penentu keberhasilan berhubungan seks di malam berikutnya. Seringkali kegagalan di malam pertama menyebabkan kekuatiran akan gagal di malam berikutnya.

ejakulasi dini atau rasa sakit pada wanita akan terbayang di malam-malam berikutnya. Pengalaman buruk di malam pertama memang mempengaruhi perasaan saat akan melakukan hubunga seks lagi tetapi malam pertama bukanlah penentu keberhasilan hubungan seks di malam selanjutnya.

3. Mitos: Ejakulasi Dini selalu terjadi saat Malam Pertama.
Ejakulasi dini adalah masalah seksual pria yang tidak selalu terjadi di malam pertama. Ejakulasi dini terjadi jika gairah seks terlalu tinggi dan sulit di kontrol.

Beberapa orang beranggapan bahwa ejakulasi dini biasa terjadi di malam pertama tetapi malam pertama bukan penyebab terjadinya ejakulasi dini.

4. Mitos: Sehebat adegan film biru.
Banyak orang yang beranggapan bahwa berhubungan di malam pertama akan sehebat adegan di dalam film porno. Anggapan ini salah.

Bahkan tidak dianjurkan menjadikan adegan film porno sebagai acuan keberhasilan hubungan seks, sebab di film tersebut tidak runut dan banyak terjadi pemotongan-pemotongan gambar.

5. Mitos: Penis besar, istri puas.
Banyak orang beranggapan bahwa ukuran mempengaruhi kepuasan istri. Dan tidak sedikit suami yang khawatir di malam pertamanya ketika melihat ukuran penisnya yang kecil.

Fakta: Pada dasarnya bukan penis yang bisa memuaskan pasangan. Melainkan, kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, bukan tak mungkin justru ejakulasi dini terjadi.

6. Mitos: Selalu nikmat.
Banyak orang beranggapan bahwa seks itu nikmat sehingga saat malam pertama pasti akan dilewati dengan perasaan yang bahagia.

Fakta menyebutkan, tidak sedikit pasangan yang merasa kecewa di malam pertama mereka. Keindahan seks yang mereka bayangkan dikarenakan ketidak pahaman terhadap seksualitas secara benar.

7. Mitos: Darah perawan.
Darah perawan, adalah hal yang ditunggu-tunggu banyak pria di malam pertama mereka. Bila istri tidak mengeluarkan darah dianggap tidak perawan lagi. Mitos ini sangat menyesatkan. Keperawanan tidak ada hubungannya darah yang keluar. Mitos ini membuat banyak wanita menjadi khawatir di malam pertamanya. mereka takut tidak mengeluarkan darah dan takut dianggap tidak perawan lagi.

8. Mitos: Bisa Menyobek selaput dara adalah tanda keberhasilan.
Belum tentu selaput dara bisa sobek dimalam pertama. Menurut Nugroho, justru menyobek selaput dara saat malam pertama merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya, sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.

9. Mitos: Harus minum obat kuat
Obatan dan ramuan untuk meningkatkan seksualitas tidak direkomendasikan jika tidak diperlukan. Jika di malam pertama, suami sudah menggunakan obat-obatan ini maka bisa dipastikan kalau secara psikologis dia belum siap melakukan hubungan seks di malam pertama

Malam pertama bagi pasangan suami istri adalah malam yang mendebarkan. Apalagi jika pernikahan melalui perjodohan dan tidak melalui tahap berpacaran. Beberapa pasangan muda mengaku canggung dan malu di malam pertama mereka.

Tetapi bagi pasangan lain, mengaku sulit bermesraan di malam pertama karena kelelahan setelah melalui proses pernikahan. Beberapa pasangan mengaku langsung tertidur tanpa bermesraan layaknya suami istri di malam pertama.

Dibawah ini, adalah beberapa mitos malam pertama yang banyak beredar di masyarakat:

Mitos 1 : Selalu menyakitkan.
Anggapan ini salah. Berhubungan seks pertama kali tidak selalu menyakitkan. Kekhawatiran banyak wanita di malam pertama adalah kuatir vagina mereka tidak bisa menampung penis yang ber kuran besar ketika ereksi.

Rasa sakit ketika berhubungan biasanya terjadi karena secara seksual si wanita belum siap dan vagina masih terlalu kencang untuk menerima penetrasi. Solusi terbaik adalah dengan melakukan foreplay terlebih dahulu agar wanita menjadi rileks dan teransang sehingga vagina menjadi lebih bisa menerima penetrasi.

2. Mitos: Penentu Keberhasilan.
Malam Pertama dianggap sebagai penentu keberhasilan berhubungan seks di malam berikutnya. Seringkali kegagalan di malam pertama menyebabkan kekuatiran akan gagal di malam berikutnya.

ejakulasi dini atau rasa sakit pada wanita akan terbayang di malam-malam berikutnya. Pengalaman buruk di malam pertama memang mempengaruhi perasaan saat akan melakukan hubunga seks lagi tetapi malam pertama bukanlah penentu keberhasilan hubungan seks di malam selanjutnya.

3. Mitos: Ejakulasi Dini selalu terjadi saat Malam Pertama.
Ejakulasi dini adalah masalah seksual pria yang tidak selalu terjadi di malam pertama. Ejakulasi dini terjadi jika gairah seks terlalu tinggi dan sulit di kontrol.

Beberapa orang beranggapan bahwa ejakulasi dini biasa terjadi di malam pertama tetapi malam pertama bukan penyebab terjadinya ejakulasi dini.

4. Mitos: Sehebat adegan film biru.
Banyak orang yang beranggapan bahwa berhubungan di malam pertama akan sehebat adegan di dalam film porno. Anggapan ini salah.

Bahkan tidak dianjurkan menjadikan adegan film porno sebagai acuan keberhasilan hubungan seks, sebab di film tersebut tidak runut dan banyak terjadi pemotongan-pemotongan gambar.

5. Mitos: Penis besar, istri puas.
Banyak orang beranggapan bahwa ukuran mempengaruhi kepuasan istri. Dan tidak sedikit suami yang khawatir di malam pertamanya ketika melihat ukuran penisnya yang kecil.

Fakta: Pada dasarnya bukan penis yang bisa memuaskan pasangan. Melainkan, kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, bukan tak mungkin justru ejakulasi dini terjadi.

6. Mitos: Selalu nikmat.
Banyak orang beranggapan bahwa seks itu nikmat sehingga saat malam pertama pasti akan dilewati dengan perasaan yang bahagia.

Fakta menyebutkan, tidak sedikit pasangan yang merasa kecewa di malam pertama mereka. Keindahan seks yang mereka bayangkan dikarenakan ketidak pahaman terhadap seksualitas secara benar.

7. Mitos: Darah perawan.
Darah perawan, adalah hal yang ditunggu-tunggu banyak pria di malam pertama mereka. Bila istri tidak mengeluarkan darah dianggap tidak perawan lagi. Mitos ini sangat menyesatkan. Keperawanan tidak ada hubungannya darah yang keluar. Mitos ini membuat banyak wanita menjadi khawatir di malam pertamanya. mereka takut tidak mengeluarkan darah dan takut dianggap tidak perawan lagi.

8. Mitos: Bisa Menyobek selaput dara adalah tanda keberhasilan.
Belum tentu selaput dara bisa sobek dimalam pertama. Menurut Nugroho, justru menyobek selaput dara saat malam pertama merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya, sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.

9. Mitos: Harus minum obat kuat
Obatan dan ramuan untuk meningkatkan seksualitas tidak direkomendasikan jika tidak diperlukan. Jika di malam pertama, suami sudah menggunakan obat-obatan ini maka bisa dipastikan kalau secara psikologis dia belum siap melakukan hubungan seks di malam pertama